1. Pengkajian
a. Identitas:
Nama, Umur. Jenis kelamin, Alamat
b. Riwayat Kesehatan
- Riwayat Kesehatan Dahulu
· Apakah klien pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan penyakit yang dideritanya sekarang seperti : klien menderita kanker sehingga harus mengkonsumsi obat-obatan anti kanker.
· Apakah ada riwayat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sebelumnya.
- Riwayat Kesehatan Sekarang
· Kelelahan, kelemahan
· Nyeri kram abdomen
· Anoreksia, mual, muntah, rasa haus.
· Diare / Konstipasi
· Kesemutan pada ekstremitas
· Ansietas, gelisah
· Sakit kepala
· Kulit kemerahan / demam
- Riwayat Kesehatan Keluarga
· Apakah ada anggota keluarga klien yang menderita gangguan yang sama dengan klien.
c. Pemeriksaan fisik
Kempis pada kekurangan cairan
a) Anamnesis
· Berat badan turun
· Sakit kepala, pusing
· Mata cekung, konjungtiva kering
· Membran mukosa kering bibir pecah-pecah
b) Sirkulasi
· Nadi cepat tapi lemah
· Kolaps vena
· Hipotensi
· Pengisian kapiler menurun
c) Pernapasan
· Frekuensi nafas cepat dan dangkal
d) Neurosensori
· Letargi
· Kesemutan ekstremitas
e) Sistem Gastrotestinal
· Abdomen cekung
· Muntah
· Hiperperistaltik disertai diare
f) Sistem ginjal
· Oliguria
· Berat jenis urinI
g) Kulit
· Kulit dan membrane mukosa kering
· Turgor kulit tidak elastis, kulit dingin dan lembab
· Suhu tubuh menurun
· Kulit kemerahan
h) Eliminasi
· Konstipasi / diare, kram abdomen.
2. Kelebihan volume cairan
a. Anamnesis
· Berat badan naik
· Penglihatan kabur, udema periorbital, papiledema
b. Sirkulasi
· Vena leher distensi
· Edema
· Denyut nadi kuat
· Hipertensi
· Peningkatan tekanan vena
c. Pernafasan
· Suara krekels diparu-paru
· Dipsnea
d. Ginjal
· Diaresis
e. Eliminasi
· Penurunan haluaran urin
f. Neurosensori
· Perubahan tingkat kesadaran (bingung)
Pemeriksaan fisik elektrolit
a. Hiponatremia
· Aktifitas: malaise, kelemahan, pingsan
· Neurosensori : sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, kedutan otot
· Sirkulasi : Hipotensi, penurunan nadi perifer
· Eliminasi : Kram abdomen, diare
· Pernafasan : Takipnea
b. Hipernatremia
· Aktifitas kelemahan
· Sirkulasi : Hipotensi postural, takikardi
· Eliminasi : Haluaran urin menurun
· Neurosensori : Peka rangsangan, letargi
· Kulit : kering dan kemerahan
c. Hipokalemia
· Aktifitas : kelemahan umum, kelelahan
· Sirkulasi : Hipotensi, nadi lemah dan tidak teratur, disritmia
· Eliminasi : Nokturia.
· Pernafasan : Pernafasan dangkal, apnea, sianosis
· Neurosensori : Parestesia, mengantuk
d. Hiperkelemia
· Aktifitas : Kelemahan otot
· Sirkulasi : Nadi tidak teratur dan lambat, hipotensi
· Eliminasi : kram abdomen,diare
· Neurosensori : Parestesia
e. Hipokalsemia
· Sirkulasi : Hipotensi, nadi lemah dan tidak teratur
· Eliminasi : Diare, nyeri abdomen
· Neurosensori : Parestesia, baal dan kesemutan, Ansietas.
· Pernafasan : dangkal
f. Hiperkalsemia
· Aktifitas : Malaise, kelelahan dan kelemahan
· Sirkulasi : Hipertensi, disritmia
· Eliminasi : konstipasi / diare, nokturia, poliuria
· Neurosensori : Sakit kepala, penurunan kesadaran.
g. Hipomagnesemia
· Aktifitas : kelemahan
· Sirkulasi : Takikardia, disritmia, hipotensi
· Neunsensori : Parestesia, Nistagmus.
h. Hipermagnesemia
· Aktifitas : Kelemahan
· Sirkulasi : Hipotensi, Nadi lemah dan tidak teratur
· Neunosensori : Kulit kemerahan, berkeringat penurunan tingkat kesadaran
· Pernafasan : Hipoventilasi
Pemeriksaan diagnostic cairan :
Hipovolemia : - Berat jenis urin meningkat > 1,025
- Peningkatan Ht > 50%, Hb naik, SDM meningkat.
- Peningkatan BUN > 25mg / 100ml, CR meningkat
- Natrium Urine menurun
- Glukosa serum normal / meningkat
- Protein serum meningkat
Hipervolemia: - Penurunan, BUN <10mg / 100ml
- Hb / Ht dam SDM menurun
- Natrium Urine rendah
- Albumin menurun
- BJ Urine
- Tanda kongesti pada dada
Elektrolit
K (-) an : - Terjadi penurunan natrium, kalium, kalsium, magnesium dan klorida
- BJ urin menurun
- Osmolalitas rendah
- Pada EKG, interval Q-T memanjang
K (+) an : - Peningkatan Natrium, klorida, kalium, mangnesium dan kalsium
- Osmolalitas serum rendah
II Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi kekurangan cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturan.
2. Kerusakan integritas jaringan b/d edema
3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
4. Perubahan pertukaran gas b/d
5. Penurunan curah Jantung b/d ketidak seimbangan elektrolit
Dx 1: Resiko kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturan
Intervensi
|
Rasional
|
- Pantau TTV dan CVP
- Pantau masukan dan haluaran urine
- Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan keseimbangan cairan 24 jam.
- Kaji tingkat kesadaran / respons neuromuscular
- Berikan perawatan kulit dan mulut
- Berikan kewaspadaan keamanan sesuai indikasi.
- Ubah posisi seirng masase kulit dan lindungi tonjolan tulang
- Selidiki keuhan nyeri dada tiba-tiba
- Pantau peningkatan TD tiba-tiba / nyata.
Kolaborasi
- Kaji identifikasi (pengobatan penyebab dasar)
- Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi : elektrolit, glukosa, pH/PCO2M pemeriksaan koagulasi berikan larutan IV sesuai indikasi:
· Larutan isotonic
· Darah lengkap
· Natrium bikarbonat
|
- Takikardia tergantung pada derajat kekurangan cairan pengukuran CVP untuk penentuan derajat kekurangan carian dan respons terhadap terapi penggantian.
- Kebutuhan penggantian cairan di dasarkan pada perbaikan kekurangan dan kehilangan terus menerus.
- Perubahan dalam berat badan tidak secara akurat mempengaruhi volume intravaskuler.
- Penurunan fungsi serebral dengan sering mengakibatkan perubahan mental
- Vasokontriksi dan penurunan intraseluler menyebabkan penurunan elastisitas.
- Perubahan proses pikir memerlukan tindakan perlindungan untuk mencegah cidera.
- Jaringan rentan terhadap kerusakan karena vasokontriksi dan peningkatan kerapuhan seluler.
- Hemokonsentrasi dan peningkatan agregasi trombosit dapat mengakibatkan pembentukan emboli sistemik.
- Perbaikan kekurangan darah terlalu cepat dapat menurunkan sistem kardiopulmonal.
- Rujuk pada daftar factor predisposisi pemberal
- Tergantung pada kesempatan kehilangan cairan, ketidak seimbangan elektrolit / metabolic mungkin memerlukan perbaikan
· Memberikan perbaikan sirkulasi
· Kekurangan darah aktif
· Memperbaiki asidosis berat
|
Dx 2 : Kerusakan integritas jaringan b/d edema
Intervensi
|
Rasional
|
Mandiri
· Identifikasi pasien berisiko terhadap hipernatremia dan kemungkinan penyebab misalnya : kekurangan air, kelebihan natrium
· Kaji adanya lokasi pembentuk edema
· Berikan perawatan kulit dan perubahan posisi sering
· Anjurkan menghindari makanan tinggi natrium
· Kaji tingkat kesadaran dan kekuatan muscular
Kolaborasi
Tingkat Carian poliv
· Nacl 0,9%
|
· Temukan dan intervesi dini mencegah komplikasi serius
· Edema mungkin umumatau lokal pada area depend.
· Mempertahanakn integritas kulit, menurunkan tekanan dan friksi pada jaringan edema.
· Menurunkan risiko komplikasi akibat natrium
· Kekurangan air rehidrasi cepat dapat menyebabkan edema serebral
· Reduksi cepat natrium serum dengan disertai penurunan osmolalitas serum dapat menyebabkan edema
|
Dx. 3 Penurunan curah Jantung b/d ketidak seimbangan elektrolit
Intervensi
|
Rasional
|
Mandiri
· Pantau TTV dan CVP
· Auskultasi paru dan bunyi jantung
· Perhatian adanya distensi vena leher atua perifer
· Pantau Kec infuse dan cairan parental secara ketat
· Tingkatkan tirah baring jadwalkan perawatan untuk memberikan periode istirahat sering
|
· Takikardia dan hipertensi – manifestasi umum
· Buyi nafas adventisius dan bunyi jantung ekstra (s3)
· Tanda dekompensasi jantung / GJK
· Bolus carian tiba-tiba lavid menimbulkan kelebihan beban volume cairan atau resiko terhadap dekompensasi jantung.
· Keterbatasan cadangan jantung mengakibatkan kelelahan / intoleransi aktivitas.
|
Referensi:
1. Brunner dan Sudart, 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
2. Noengeos, Marilyme, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
3. Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar